Pada masa itu Islam sangat berjaya di Bosnia. Hal itu salah satunya dibuktikan oleh keberadaan Stari Most.
Dream - Bosnia merupakan salah satu negara paling multireligius di daerah Balkan. Di negara tersebut memang tak ada agama yang membentuk mayoritas mutlak.
Negara ini dihuni oleh penduduk-penduduk beragama Islam, Kristen Ortodoks, Kristen Katolik, Kristen Protestan, dan agama atau kepercayaan lainnya.
Ibukota Bosnia sendiri, Sarajevo
dikenal sebagai " Yerusalem Eropa" karena hingga abad ke-20 menjadi
satu-satunya tempat di Eropa di mana terdapat gereja, masjid, dan sinagog yang berdiri berdampingan.
Namun, beberapa abad yang lalu negara
ini pernah menjadi saksi kejayaan Islam. Tepatnya pada abad ke-15 kala
Turki Utsmani pernah melebarkan wilayah kekuasaannya hingga ke Bosnia.
Islam pun masuk ke negara tersebut bersamaan dengan invasi kerajaan
Ottoman.
Islam sangat berjaya di sana pada masa
itu. Keberadaan Stari Most (jembatan tua) yang hingga kini masih berdiri
di Bosnia menjadi buktinya. Jembatan ini sudah mengalami pemugaran
beberapa kali.
Stari Most atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Jembatan Mostar adalah jembatan peninggalan Ottoman yang
dibangun pada abad ke-16 di kota Mostar, Bosnia & Herzegovina.
Jembatan ini begitu menawan. Dibangun melintasi sungai Neretva dan menghubungkan dua bagian kota.
Elegan dalam kesederhanaannya, jembatan
terdiri dari satu lengkungan (yang dibuat dari batu-batu kapur lokal
yang dikenal sebagai tenelija) selebar 30 meter dan tinggi 24 meter.
Dua menara melindungi pintu masuk ke jembatan. Struktur-struktur batu besar itu berdiri kontras dengan siluet ramping jembatan, semakin menekankan keindahannya.
Kota sekitarnya, Mostar, bahkan
berutang nama dari jembatan ini. Karena nama Mostar diambil dari kata "
most" yang berarti jembatan dalam bahasa Serbo-Kroasia.
Stari Most dirancang oleh arsitek Ottoman (Turki) Mimar Hayruddin, murid dari arsitek terkenal Mimar Sinan.
Jembatan ini selesai pada tahun 1566
setelah sembilan tahun pembangunan dan kota sekitarnya menjadi pusat
perdagangan yang berkembang.
Jembatan sepanjang 29 meter ini adalah contoh klasik dari rentang tunggal, jembatan lengkung batu dan merupakan contoh teknologi canggih di masanya. Jembatan ini menjadi situs Warisan Dunia pada abad ke-20.
Sultan Kekaisaran Ottoman pernah
bersumpah akan mengeksekusi Mimar Hayruddin jika jembatan runtuh setelah
penyokong kayunya dihapus.
Dikatakan bahwa Hayruddin mulai
menggali kuburnya sendiri pada hari ia menghilangkan penyokong kayu pada
jembatan tersebut. Namun, jembatan ini berdiri selama 429 tahun, (dan
bisa lebih lama lagi jika tidak dihancurkan oleh peluru-peluru tank
Kroasia), sebuah bukti desain dan konstruksi yang sangat baik.
Salah satu hal unik
yang dilakukan orang-orang di jembatan ini adalah lompat indah dari
jembatan ke sungai di bawahnya. Hal ini telah dilakukan penduduk sejak
lama hingga diadakan kompetisi lompat indah di jembatan ini tiap
tahunnya.
Perang Bosnia di awal 1990-an, selain banyak memakan korban manusia, juga menghancurkan banyak arsitektur bersejarah.
Salah satu nya adalah jembatan tua dari
Mostar ini. Padahal jembatan ini telah lama menjadi salah satu landmark
yang paling ikonik dari Bosnia dan federasi Yugoslavia.
Jembatan dihancurkan oleh tank-tank
angkatan bersenjata Kroasia pada 9 November 1993. Tidak jelas mengapa
tentara Kroasia menghancurkan jembatan bersejarah tersebut, kecuali
sebagai tindakan balas dendam, karena jembatan tidak memiliki
signifikansi militer.
Setelah perang selesai, UNESCO, Bank Dunia dan Kota Mostar meluncurkan sebuah proyek untuk merekonstruksi Stari Most.
Sebanyak mungkin batu kapur putih dari
reruntuhan jembatan tua diselamatkan dari dasar sungai. Batu-batu baru
juga digali dari tambang terdekat dengan tujuan untuk menyelesaikan
rekonstruksi pada tahun 2004.
Pembangunan kembali jembatan ini
melambangkan penyatuan kembali Mostar dan menjadi bagian dari proses
pemulihan kota multi-etnis ini pasca perang panjang.
sumber:http://www.dream.co.id/jejak/stari-most-bukti-kejayaan-islam-bosnia-yang-nyaris-hilang-151127l.html
0 komentar:
Posting Komentar